Ku tatap jalan
Lalu lalang
Malang lalu
“Kenapa engkau diam terinjak-injak hanya untuk orang-orang sampai tujuan?”
Dia hanya nyengir,
“Berhubung asalku dari tanah, sudah sewajarnya diinjak-injak.”
“Bukankah kau sebaik-baiknya ciptaan?”
“Tetap saja asalku tanah!!!”
Iklan